Pakaian kotak-kotak populer sejak akhir abad 17, tepatnya di
Skotlandia. Ketika kilt – pakaian berbentuk rok dari kain bermotif
tartan yang digunakan kaum pria di Skotlandia menjadi tren di masa itu.
Motif kotak-kotak menjadi semakin tren di tahun 1970-an, dan di tahun
90-an saat zaman-zamannya musik grunge. Sekarang, kemeja kota-kotak
telah menjadi bagian yang selalu eksis di dunia fashion, khususnya bagi
pria. Bila anda suka dengan jenis pakaian ini, tak ada salahnya untuk
setidaknya tahu beberapa tips dibawah ini, karena kemeja kotak-kotak
cocok untuk tampil kasual di berbagai suasana.
Size Does Matter
Semakin besar dan tebal-tebal kotak-kotaknya, semakin kasual kesan
yang diberikan. Demikian juga sebaliknya, motif kotak-kotak kecil dan
halus akan memberi kesan formal dan konservatif.
Perhatikan Material
Kemeja kotak-kotak berbahan flannel hanya cocok dipakai untuk
acara-acara kasual. Menutupinya dengan jas hanya akan mengacaukan
penampilan kita. Bahan katun jauh lebih cocok untuk acara yang cenderung
lebih formal.
Seru dengan gaya kasual
Untuk gaya kasual, anda bisa bebas berekspresi. Kalian bisa bermain
layer dengan menumpuk kemeja kotak-kotak di atas t-shirt. Tapi harus
diingat juga, pakaian dalam untuk kemeja kotak-kotak, jangan menggunakan
kaos dalam. Atau juga sekedar menggulung lengan kemeja.
Kotak-kotak formal
Berhubung motif kotak-kotak kecil identik dengan kesan formal, maka
pilihan pasangan yang paling tepat adalah celana berbahan katun atau
wool. Tapi, kalian juga bisa membuat penampilan formal yang lebih light.
Padukan dengan celana jeans dan tambahkan blazer di atasnya.
Warna-warni kotak-kotak
Pilihan klasik untuk motif yang satu ini adalah paduan warna merah
dan hitam. Jika bosan, anda boleh mencoba berbagai padu padan warna yang
saat ini banyak dibuat. Warna-warna cerah lebih cocok digunakan untuk
siang hari dan warna gelap lebih cocok untuk malam hari.
Bro, tampil keren bukan harus mahal, tapi bagaimana
memanfaatkan yang ada menjadi kelebihan, dan pintar-pintar me-mix and
match koleksi dalam lemari anda.
No comments:
Post a Comment